Armada Artileri: Variasi Meriam Howitzer yang Dimiliki TNI AD
Korps Artileri Medan (ARM) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat mengoperasikan armada artileri yang beragam, terdiri dari berbagai jenis meriam howitzer yang disesuaikan untuk kebutuhan tempur dan dukungan tembakan. Variasi ini memungkinkan TNI AD untuk memiliki fleksibilitas dalam menghadapi berbagai ancaman dan kondisi medan. Artikel ini akan mengulas beberapa jenis howitzer kunci yang menjadi kekuatan utama dalam armada artileri Indonesia.
Salah satu permata dalam armada artileri TNI AD adalah Meriam Howitzer Caesar 155mm GS (Self-Propelled). Sistem artileri swagerak ini merupakan buatan Nexter Systems dari Prancis, dikenal akan mobilitas tinggi dan kemampuan “shoot-and-scoot”-nya. Artinya, setelah menembakkan proyektil, Caesar dapat dengan cepat mengubah posisi untuk menghindari deteksi musuh. Dengan kaliber 155mm, meriam ini mampu meluncurkan peluru dengan daya hancur yang besar pada jarak puluhan kilometer, memberikan dukungan tembakan presisi yang sangat dibutuhkan di medan perang modern. Pada tanggal 10 April 2024, dalam latihan gabungan TNI AD di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Baturaja, Meriam Caesar menunjukkan kemampuannya dalam menembak cepat dan berpindah posisi dengan efisien, menjadi aset penting dalam skenario tempur.
Selain Caesar, TNI AD juga masih mengoperasikan Meriam Howitzer KH-179 155mm dan M109 A4 GS 155mm. KH-179 adalah howitzer tarik buatan Korea Selatan yang menawarkan daya tembak kuat dan jangkauan efektif yang memadai untuk berbagai operasi. Sementara itu, M109 A4 GS adalah howitzer swagerak beroda rantai buatan Amerika Serikat yang memberikan perlindungan lebih baik bagi awak dan kemampuan bergerak di medan berat. Kedua jenis howitzer kaliber 155mm ini melengkapi kemampuan tembakan berat dalam armada artileri TNI AD.
Untuk kebutuhan dukungan tembakan yang lebih ringan dan mobilitas yang lebih tinggi, TNI AD juga mengandalkan Meriam Howitzer M2A2 105mm dan KH-178 105mm. Howitzer kaliber 105mm ini lebih mudah diangkut dan cocok untuk operasi di medan yang sulit dijangkau oleh artileri berat. Meskipun kalibernya lebih kecil, mereka tetap efektif untuk dukungan tembakan langsung dan tidak langsung dalam berbagai skenario. Kemampuan untuk cepat disiapkan dan ditempatkan di posisi menembak menjadikan howitzer 105mm ini pilihan yang ideal untuk pasukan yang bergerak cepat.
Variasi meriam howitzer dalam armada artileri TNI AD mencerminkan strategi pertahanan yang komprehensif, menggabungkan kemampuan daya tembak berat dan presisi dengan mobilitas dan fleksibilitas. Dengan terus melakukan modernisasi dan latihan intensif, Korps Artileri Medan siap mendukung setiap operasi untuk menjaga kedaulatan dan keamanan negara.