Harimau Medium Tank: Inovasi Pindad untuk Pertempuran Lintas Medan Tropis

Pada tahun 2025, industri pertahanan Indonesia terus menunjukkan kemajuan pesat, salah satunya melalui pengembangan Harimau Medium Tank. Kendaraan tempur canggih ini adalah hasil kolaborasi strategis antara PT Pindad (Indonesia) dan FNSS (Turki), dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pertempuran modern di medan tropis yang menantang. Harimau Medium Tank menjadi simbol kemandirian industri pertahanan nasional dan komitmen Indonesia untuk memiliki alutsista yang relevan dengan karakteristik wilayah.

Pengembangan Harimau Medium Tank dimulai sebagai bagian dari program Modern Medium Weight Tank (MMWT), sebuah inisiatif untuk menciptakan tank yang lebih ringan dan lincah dibandingkan Tank Tempur Utama (MBT) seberat Leopard, namun tetap memiliki daya tembak dan perlindungan yang memadai. Tank ini ideal untuk kondisi geografis Indonesia yang seringkali berupa hutan lebat, jembatan dengan daya dukung terbatas, atau medan berlumpur yang sulit dijangkau oleh tank berat. Bobotnya yang sekitar 30-35 ton membuatnya lebih fleksibel dalam operasional dan transportasi.

Persenjataan utama Medium Tank adalah kanon Cockerill 3105 kaliber 105mm yang dipasang pada menara CMI Defence CT-CV 105HP. Kanon ini mampu menembakkan berbagai jenis amunisi modern, termasuk high-explosive dan armor-piercing fin-stabilized discarding sabot (APFSDS), menjadikannya ancaman serius bagi berbagai target lapis baja dan non-lapis baja. Selain itu, tank ini juga dilengkapi senapan mesin koaksial 7,62mm dan sistem kendali tembak digital yang canggih, meningkatkan akurasi dan kesadaran situasional kru. Dalam uji coba lapangan yang dilakukan di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Kodiklat TNI AD pada Maret 2025, Medium Tank menunjukkan akurasi tembakan yang mengesankan dalam berbagai skenario.

Aspek perlindungan Harimau Medium Tank juga patut diperhitungkan. Desainnya mencakup lapisan baja modular yang dapat ditingkatkan (add-on armor), memungkinkan penyesuaian tingkat perlindungan sesuai dengan ancaman. Sistem proteksi aktif (APS) juga dapat diintegrasikan untuk menangkis proyektil datang. Mobilitasnya didukung oleh mesin diesel bertenaga 700-720 hp yang memberikannya rasio power-to-weight yang baik, memastikan pergerakan cepat dan gesit di medan sulit. Dalam sebuah pameran industri pertahanan di Jakarta pada Juni 2025, Direktur Utama PT Pindad, Bapak Abraham Mose, menegaskan, “Harimau Medium Tank adalah jawaban kami untuk kebutuhan tank yang lincah, mematikan, dan sesuai dengan karakteristik medan Indonesia.”

Dengan kombinasi daya tembak mematikan, perlindungan adaptif, dan mobilitas tinggi di medan tropis, Harimau Medium Tank menjadi inovasi penting yang memperkuat kemampuan TNI AD, menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam industri pertahanan global di tahun 2025.