Menguak Jejak Kimia: HPLC sebagai Senjata Utama Laboratorium Forensik

Di tahun 2025 ini, di tengah kompleksitas kasus kriminal yang semakin canggih, kemampuan untuk menguak jejak kimia yang sangat halus menjadi krusial dalam pembuktian hukum. Salah satu instrumen yang menjadi senjata utama laboratorium forensik dalam tugas ini adalah High-Performance Liquid Chromatography (HPLC). Artikel ini akan membahas peran vital HPLC dalam analisis forensik, bagaimana teknologi ini membantu mengidentifikasi zat-zat penting, dan mengapa ia menjadi pilar dalam penegakan keadilan.

HPLC adalah teknik pemisahan analitik yang sangat serbaguna dan presisi, digunakan untuk memisahkan, mengidentifikasi, dan mengukur setiap komponen dalam suatu campuran. Berbeda dengan GC-MS yang ideal untuk senyawa volatil, HPLC cocok untuk analisis senyawa yang tidak volatil, peka panas, atau memiliki titik didih tinggi, seperti obat-obatan, pigmen tinta, bahan peledak non-volatil, atau metabolit dalam sampel biologis. Kemampuan HPLC untuk menguak jejak kimia dari berbagai jenis sampel menjadikannya alat yang tak tergantikan dalam berbagai disiplin ilmu forensik.

Proses kerja HPLC melibatkan sampel yang dilarutkan dalam pelarut (fase gerak) dan kemudian dipompa melalui kolom yang diisi dengan material padat (fase diam). Komponen-komponen dalam sampel akan berinteraksi secara berbeda dengan fase diam, menyebabkan mereka keluar dari kolom pada waktu yang berbeda (retention time). Setiap komponen yang terpisah kemudian dideteksi oleh detektor, yang menghasilkan sinyal yang dapat dianalisis untuk identifikasi dan kuantifikasi. Akurasi dan sensitivitas tinggi dari HPLC memungkinkan analis untuk menguak jejak kimia bahkan dari konsentrasi yang sangat rendah.

Laboratorium forensik di seluruh dunia, termasuk Puslabfor Polri, sangat mengandalkan HPLC untuk analisis kritis. Sebagai contoh, dalam kasus pemalsuan obat-obatan yang terungkap pada April 2025, sampel obat palsu yang disita oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dianalisis menggunakan HPLC. Hasilnya berhasil mengidentifikasi komponen aktif yang tidak sesuai standar dan adanya zat tambahan berbahaya. Demikian pula, dalam investigasi kasus doping pada atlet di Olimpiade Musim Dingin, sampel urine atlet diuji dengan HPLC untuk menguak jejak kimia dari zat peningkat performa. Data yang presisi dari HPLC ini kemudian menjadi dasar kuat bagi keputusan hukum.

Dengan kemampuan untuk memisahkan dan mengidentifikasi beragam senyawa dengan akurasi dan efisiensi tinggi, HPLC telah membuktikan dirinya sebagai instrumen yang tak tergantikan dalam laboratorium forensik modern. Ia memungkinkan para ahli untuk menguak jejak kimia yang paling kompleks sekalipun, memberikan kontribusi signifikan dalam memecahkan kejahatan dan menegakkan keadilan.