Mengukuhkan Stabilitas Nasional: Fungsi TNI sebagai Alat Pertahanan Negara

Tentara Nasional Indonesia (TNI) memainkan peran krusial dalam menjaga dan mengukuhkan Stabilitas Nasional. Sebagai alat pertahanan negara, fungsi TNI tidak hanya terbatas pada menghadapi ancaman militer dari luar, tetapi juga mencakup berbagai upaya untuk memastikan ketertiban dan keamanan di dalam negeri. Kehadiran dan kesiapan TNI adalah fondasi yang memungkinkan pembangunan ekonomi dan sosial berjalan tanpa gangguan, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kemajuan bangsa.

Salah satu fungsi utama TNI dalam menjaga Stabilitas Nasional adalah sebagai penangkal. Ini berarti TNI memiliki kekuatan dan kesiapan yang memadai untuk mencegah setiap bentuk ancaman militer atau bersenjata, baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri, agar tidak berkembang menjadi konflik yang mengganggu stabilitas. Keberadaan TNI dengan alutsista yang modern dan prajurit yang profesional akan membuat pihak-pihak yang berniat mengganggu keamanan berpikir ulang. Jika ancaman tersebut terwujud, TNI akan berperan sebagai penindak, menghancurkan kekuatan musuh untuk mengembalikan situasi.

Misalnya, pada operasi pengamanan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak yang lalu, tepatnya pada hari Rabu, 14 Februari 2024, TNI mengerahkan ribuan personel untuk membantu Polri menjaga keamanan di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kehadiran TNI memastikan proses demokrasi berjalan lancar dan aman, mencegah potensi konflik yang dapat merusak Stabilitas Nasional. Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana TNI dapat bertindak cepat dan efektif untuk mengeliminasi potensi gangguan.

Selain sebagai penangkal dan penindak, TNI juga memiliki fungsi pemulih. Setelah suatu gangguan keamanan atau bencana terjadi, TNI turut serta dalam upaya pemulihan kondisi. Ini termasuk membantu korban bencana alam, seperti yang terlihat saat gempa bumi di Cianjur pada November 2022, di mana personel TNI dikerahkan untuk evakuasi, mendirikan dapur umum, dan membantu rekonstruksi. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa ribuan personel TNI terlibat dalam operasi kemanusiaan tersebut selama lebih dari dua minggu, menunjukkan komitmen TNI dalam menjaga Stabilitas Nasional melalui dukungan sipil.

Pada kasus penegakan hukum dan keamanan, seperti operasi penangkapan gembong narkoba yang dilakukan gabungan bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) pada hari Jumat, 21 Juni 2025, pukul 03:00 WIB di sebuah pelabuhan, peran TNI sangat vital dalam memberikan bantuan pengamanan dan logistik. Ini adalah bukti nyata bagaimana TNI, sebagai alat pertahanan, secara tidak langsung mendukung kinerja lembaga lain dalam menjaga ketertiban umum. Dengan ketiga fungsi ini – penangkal, penindak, dan pemulih – TNI terus mengukuhkan perannya sebagai pilar fundamental yang menjaga Stabilitas Nasional Indonesia.