Menyelami Tugas Berat Denjaka di Lautan Indonesia

Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) adalah salah satu unit pasukan khusus TNI Angkatan Laut yang keberadaannya vital namun penuh kerahasiaan. Menyelami tugas berat Denjaka berarti memahami kompleksitas peran mereka dalam menjaga keamanan maritim Indonesia, sebuah negara kepulauan yang luas dan strategis. Para prajurit Denjaka dipilih dari Kopaska dan Taifib Marinir, kemudian ditempa melalui pelatihan ekstrem untuk menjadi spesialis dalam berbagai misi berbahaya di perairan nusantara.

Tugas pokok Denjaka adalah penanggulangan terorisme dan anti-sabotase di aspek laut. Mereka adalah garda terdepan dalam menghadapi ancaman teror yang menargetkan kapal, instalasi lepas pantai seperti anjungan migas, atau objek vital lainnya yang berada di perairan. Misalnya, jika terjadi pembajakan kapal tanker atau kapal pesiar di perairan Indonesia, Denjaka adalah unit yang akan diterjunkan untuk operasi pembebasan sandera. Kemampuan ini dilatih secara intensif, termasuk simulasi di berbagai jenis kapal dan kondisi laut. Dalam laporan latihan gabungan TNI AL pada April 2025, Denjaka menunjukkan kemampuan luar biasa dalam skenario anti-teror maritim.

Selain anti-teror, menyelami tugas berat Denjaka juga mengungkap peran mereka dalam misi anti-sabotase. Mereka bertanggung jawab untuk mencegah dan menggagalkan segala upaya sabotase terhadap aset-aset strategis militer maupun nasional di laut. Ini mencakup pengintaian bawah air untuk mendeteksi bahan peledak yang mungkin ditempelkan pada kapal atau dermaga, hingga netralisasi ancaman secara langsung. Latihan mereka mencakup teknik penyelaman tempur dan penanganan bahan peledak di lingkungan air yang menantang.

Sebagai pasukan khusus yang dilatih di tiga matra (laut, darat, dan udara), menyelami tugas berat Denjaka juga berarti mengakui fleksibilitas mereka dalam operasi klandestin. Mereka mampu melakukan infiltrasi rahasia melalui berbagai media—menyelam, menggunakan perahu karet senyap, atau terjun payung tempur bebas dari udara—untuk mengumpulkan intelijen atau melakukan operasi rahasia lainnya yang berada di bawah perintah langsung Panglima TNI. Sifat misi ini sangat rahasia dan jarang dipublikasikan, menunjukkan tingkat kepercayaan tinggi yang diberikan kepada unit ini.

Setiap prajurit Denjaka menjalani pelatihan yang brutal dan komprehensif, mencakup keterampilan bertahan hidup di lingkungan ekstrem, navigasi bawah air, peperangan jarak dekat, serta penanganan berbagai jenis senjata. Dedikasi dan kemampuan luar biasa inilah yang membuat Denjaka menjadi aset strategis bagi TNI AL dalam menjaga kedaulatan dan keamanan maritim Indonesia, serta melindungi kepentingan nasional di lautan yang luas.